Tampilkan postingan dengan label ARTIKEL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ARTIKEL. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Juli 2011

Narsis Pertanda Gangguan Mental

Istilah narsis lebih sering diartikan sebagai orang yang ‘gila foto’ dan membanggakan diri sendiri. Padahal, narsis merupakan salah satu penyakit mental atau gangguan psikologis. Kenapa orang bisa menjadi narsis?
Narsis atau yang dalam istilah ilmiah disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.
Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan terlalu mendramatisir sesuatu.
Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan sensitif terhadap setiap kritik kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil langkah-langkah penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi.
Narsisme lebih mungkin terjadi pada usia muda dan mungkin disebabkan karena pendidikan yang ‘tidak sehat’, contohnya orangtua yang terlalu memanjakan anaknya. Anak yang selalu dimanja dan mendapat banyak perhatian, cenderung mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari.
Penyebab lain yaitu sikap terlalu diabaikan atau pelecehan saat masih usia anak-anak. Seseorang yang terabaikan di masa kecil dapat berubah yang akhirnya mencoba ‘menangkap’ perhatian yang dulu tak diperolehnya. Kebutuhan akan perhatian ini akhirnya bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan narsisme.
Faktor lain adalah karena efek perubahan kesuksesan atau transient effect of success. Sebagai contoh, seorang gadis muda dan sangat cantik mendapat banyak perhatian karena kecantikannya. Namun setelah 20 tahun kemudian, kecantikannya telah memudar dan tidak mendapatkan perhatian yang sama dari orang-orang disekitarnya.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders serta American Psychiatric Association menyebutkan beberapa gejala dan kriteria penyakit narsis, diantaranya :
1. Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu.
2. Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal.
3. Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki status tinggi.
4. Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu
5. Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
6. Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
7. Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama
8. Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya
9. Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain
10. Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.
Penderita Narsis semacam ini disarankan untuk selalu mawas diri dan belajar bersikap rendah hati dengan mengaca pada  semua kekurangan-kekurangan yang ada.

Minumlah Setelah Menangis



Saat menangis tubuh akan kehilangan sejumlah cairan, untuk itu minumlah air yang cukup setelah menangis agar tidak terjadi dehidrasi yang nantinya dapat memicu sakit kepala. Dan mengonsumsi air putih juga bisa membantu menenangkan dan mengurangi tekanan

Ketika Bersin Jangan Tutupi Hidung


Kebanyakan orang akan menggunakan tangannya untuk menutupi hidung dan mulut saat bersin agar kuman tidak menyebar. Seharusnya bersin ditutup dengan tisu atau saputangan, atau jika tidak tersedia maka lebih baik diarahkan ke lengan baju.
Jika ditutup dengan tangan, sebagian kuman tidak akan berlama-lama menempel di kulit dan segera beterbangan saat partikel-partikel bersin itu mulai mengering. Belum lagi jika kemudian tangannya memegang sesuatu, maka kuman itu akan mudah berpindah tempat.

10 Kebiasaan Yang Merusak Kinerja Otak



1. Tidak mau sarapan
Banyak orang yang menyepelekan sarapan, padahal dengan tidak mengkonsumsi makanan dipagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yg akhirnya berakhir pada kemunduran otak.

Habiskan Susu Setelah Diseduh


Setelah diseduh, jangan biarkan susu didiamkan dalam waktu lama. Pada suhu kamar, susu kemasan harus dihabiskan 2 jam setelah diseduh. Mengapa demikian?
“Susu adalah suatu media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, karena itu setelah diencerkan sebaiknya susu tidak dibiarkan dalam waktu lama, sehingga memungkinkan bakteri berkembang biak,” jelas Prof Dr Sam Soeharto, Sp.MK (K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) dalam acara Lokakarya Keamanan Pangan Olahan bagi Wartawan di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Kamis (28/4/2011).

Operasi Sedot Lemak


Melangsingkan tubuh secara instan dengan menempuh jalan pintas dengan sedot lemak. Padahal tindakan ini bukan untuk mengatasi kegemukan, melainkan untuk memperbaiki bentuk tubuh bagi yang sudah langsing.
Lemak yang disedot juga tidak semuanya, hanya di bagian tertentu yang dirasa masih mengganggu penampilan misalnya di pinggang dan lengan atas. Lemak-lemak yang berada jauh di dalam rongga perut misalnya di hati tidak bisa dihilangkan hanya dengan sedot lemak.